
Di dunia ini, ada manusia yang senang mendengar hanya demi menunggu kesempatan untuk mematahkan pendapat orang lain, supaya terlihat pintar.
Ada manusia yang senang diperhatikan tanpa tahu cara memperhatikan.
Ada manusia yang senang menghakimi tanpa pernah mengerti sudut pandang orang lain.
sekarang aku bertanya, lebih sulit mana menggerakkan otot lidah dan bibir dibanding membuka telinga lebar-lebar ? Lebih sulit menggerakkan otot lidah dan bibir, kan ?
Telinga sudah otomatis mendengarkan kalau tidak ditutupi dengan tangan.
Tapi, alangkah lucunya betapa beberapa manusia senang sekali menggurui dibandingkan belajar. Padahal, akan lebih banyak pelajaran yang kita dapatkan kalau saja kita mau diam sejenak dan mendengarkan orang lain.
Dan ketika kita memilih untuk tidak mau belajar maka kita tidak akan berkembang. Sungguh betapa meruginya seseorang yang merasa serba tahu, serba bijak, dan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain.
Padahal ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari mana pun.
Jadilah sebaik-baiknya penyimak. Dunia yang terus bergerak hanya akan bisa diobservasi setelah kita berhenti membanggakan diri sendiri. Ketika kita menurunkan keangkuhan, alam raya adalah guru bagi dahaga pengetahuan.
Berdiskusi, tanpa perlu berdebat. Karena, mungkin saja sebenarnya yang orang lain butuhkan darimu adalah menjadi “Kawan bicara”, bukan “Lawan bicara”.
(Penulis: Nurul)