
reportasependidikan.com – Musim hujan jadi cerita tersendiri bagi SD Negeri Kapotayudha Kecamatan Mamajang. Tak perlu menunggu hujan deras, hujan ringanpun, lapangan sekolah bakal penuh dengan genangan air. Hal tersebut jelas mengganggu aktivitas di sekolah.
Saat ditemui, Afiya Fatarubah, S.Pd selaku kepala sekolah mengungkapkan, genangan air tersebut biasanya akan tinggal lama karena tidak adanya selokan. Hilangnya genangan air hanya mengandalkan resapan tanah yang perlu memakan waktu berhari-hari.
Aktivitas sekolah akan sangat berdampak pada hari Senin karena pelaksanaan upacara bendera. Apabila lapangan tergenang, upacara bendera terpaksa tidak dilaksanakan. Selain itu, mata pelajaran olahraga juga terganggu genangan air tersebut. Guru biasanya mengakali dengan pindah di dekat gerbang dan hanya mempraktekkan jenis olahraga yang tidak membutuhkan ruang yang luas.
Dengan kondisi tersebut, Afiya berencana akan menimbun dan memasang paving blok, namun terkendala pada pendanaan. Apalagi kompleks sekolah tersebut, digunakan tiga sekolah lain yang sama-sama merasakan dampak genangan air.
Ia mengaku telah melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi. Tetapi kedua instansi tersebut hanya melakukan pengecekan dan sampai sekarang belum punya realisasi yang jelas.
Karena belum adanya kejelasan. Ia berencana dengan tiga kepala sekolah lain untuk rapat membahas masalah tersebut lebih lanjut. (Ar)