
reportasependidikan.com – Seorang ibu guru setelah makan malam mulai memeriksa Pekerjaan Rumah (PR) yang dikerjakan oleh para siswanya. Saat itu suaminya berjalan mondar-mandir di dekatnya dengan ponsel pintar.
Ketika memeriksa PR, ibu guru itu tiba-tiba menangis.
Dilansir dari The Reader’s Digest, suaminya melihat hal itu dan bertanya, Mengapa kamu menangis sayang? Apa yang terjadi?
Istri: Kemarin aku memberikan pekerjaan rumah kepada para siswaku untuk menuliskan harapan mereka dengan topik, “Yang Saya Inginkan.”
Suami: OK, tapi kenapa kamu menangis?
Istri: Hari ini sementara memeriksa catatan mereka, itulah yang membuat saya menangis.
Suami ingin tahu: Apa yang tertulis dalam catatan yang membuat kamu menangis?
Istri: Dengarkan tulisan anak ini.
“Keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah ponsel pintar.
Orang tua saya sungguh sangat mencintai ponsel pintar mereka.
Mereka peduli ponsel pintar mereka sehingga kadang-kadang mereka lupa untuk peduli kepada aku. Ayah saya pulang dari kantor lelah, ia memiliki banyak waktu untuk ponsel pintarnya, tapi tidak bagi saya.
Ketika orang tua saya melakukan beberapa pekerjaan penting dan ponsel pintar berdering, dengan segera mereka mengangkat teleponnya, tapi tidak untuk aku, bahkan jika aku merengek menangispun.
Mereka bermain game di ponsel pintar, mereka tidak bermain dengan saya.
Mereka berbicara dengan seseorang di telepon pintar mereka, mereka tidak pernah mendengarkan saya bahkan sekalipun saya mengatakan sesuatu yang penting.
Jadi, keinginan saya adalah utk menjadi sebuah ponsel pintar.”
Setelah mendengarkan catatan anak murid itu, sang suami tersentuh dan bertanya kepada istrinya yang guru itu, “Siapa menulis itu sayang?”.
Istri : “Anak kita sendiri!”
Sang suami pun ikut menangis…
Cintailah anakmu setulus hati & perhatikanlah perkembanganya karena dia jauh lebih pintar dr HP paling canggih sekali pun.