reportasependidikan.com – Mengucapkan salam dalam Islam merupakan sunnah, dan yang menjawabnya adalah wajib. Akan tetapi pada kenyataannya masyarakat kini ada yang mengucapkan salamnya dengan lengkap dan ada pula yang tidak.
Padahal pahala orang yang mengucapkan salam yang lengkap dan yang tidak, akan berbeda. Simak hadist berikut tentang salam.
Hadis Shahih riwayat Tirmidzi berikut 2689:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَالْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْحَرِيرِيُّ الْبَلْخِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيِّ عَنْ عَوْفٍ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرٌ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِشْرُونَ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثُونَ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَأَبِي سَعِيدٍ وَسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman dan Al-Husain bin Muhammad Al-Hariri Al-Bajali, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir dari Ja’far bin Sulaiman Adh Dhuba’i dari ‘Auf dari Abu Raja’ dari Imran bin Hushain bahwa seseorang datang menemui Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam lalu mengucapkan: “Assalāmu ‘alaikum.” Imran berkata: Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sepuluh.” Kemudian yang lain datang dan mengucapkan: “Assalāmu ‘alaikum warahmatullāh.”
Maka Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua puluh.” Selanjutnya, yang lain tiba. Ia mengucapkan, “Assalāmu ‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.” Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tiga puluh.” Abu ‘Isa berkata, hadis ini hasan shahih gharib melalui sanad ini dan dalam hal ini ada hadis serupa dari Ali dan Abu Sa’id serta Sahl bin Hunaif. []