
reportasependidikan.com – Aktivitas sekolah kembali terganggu pada musim hujan di SD Negeri Rappojawa No 71 Kecamatan Tallo. Bagaimana tidak, lapangan sekolah kembali menjadi kolam air pada musim penghujan.
Saat dikonfirmasi, Senin (18/12) Drs. Batoto selaku kepala sekolah mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama, bahkan sebelum Ia bertugas di sekolah tersebut pada Maret 2016 lalu.
Ia melanjutkan, pada musim hujan seperti ini aktivitas sekolah sangatlah terganggu, seringkali sekolah tidak melaksanakan upacara bendera akibat lapangan yang terendam air.
“Istilahnya itu disini, upacara enam bulan, enam bulan tidak”, ungkap Batoto dengan nada bercanda.

Tak hanya itu, seringkali pula mata pelajaran olahraga hanya dilaksanakan di dalam kelas. Keterpaksaan kondisi tersebut juga akibat kondisi lapangan. Ia juga menyesali dengan ruang bermain anak yang kadang hanya bisa bermain di dalam kelas, sedangkan anak-anak butuh tempat bermain juga menurutnya.
Namun kondisi tersebut dianggap sudah lebih baik ketimbang sebelum Ia bertugas di sekolah tersebut. Ia mengatakan, diawal Ia masuk, air yang tergenang di lapangan berwarna hitam pekat yang merupakan aliran air dari selokan rumah warga yang berada di belakang sekolah.
Ketika masuk di sekolah ini, Ia mulai membangun tembok di belakang sekolah untuk menahan air selokan tersebut. Ia juga membuka saluran yang mengarah ke selokan depan sekolah sehingga saat ini genangan air hanya dari air hujan.
Kondisi memperihatinkan sekolah tersebut pernah dilirik oleh Dinas Pemuda dan Olahraga untuk ditawarkan bantuan pada pertengahan tahun ini. Namun hingga sekarang bantuan tersebut tidak kunjung terwujud. Ia juga pernah bermohon kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar namun pengakuan Batoto Disdik juga belum bisa memberikan bantuan yang diharap.
Mengatasi hal ini, Batoto berencana akan membicarakan masalah ini kepada orangtua siswa. Ia berharap akan ada solusi dari pertemuan tersebut nantinya. (Ar)