Ini Fakta Kenapa Semut Selalu Cipika-Cipiki Saat Bertemu

reportasependidikan.com – Pasti Anda pernah melihat segerombolan semut yang berjalan di dinding, setelah Anda perhatikan pasti semut yang berjalan berlawanan arah akan terlihat saling cipika cipiki ketika berpapasan.

Kini Anda tidak perlu bertanya-tanya lagi, karena baru-baru ini para ilmuwan menemukan jawabannya. Ternyata hal yang dilakukan oleh semut saat cipika-cipiki itu adalah bentuk komunikasi mereka. Semut menyampaikan sinyal kimia kepada teman satu sarang mereka dengan mentransfer air liur atau trophallaxis.

Para ilmuwan menemukan bahwa cairan mulut semut kayu Florida (Camponotus floridanus) mengandung bahan kimia yang mungkin bisa membantu menyeragamkan aroma semut dalam satu koloni dan bahkan berdampak pada pertumbuhan larva mereka.

Menurut peneliti, mereka harus mencari-cari cara untuk mengumpulkan ludah semut. Untuk menemukan air liur semut mereka menggunakan metoda pemberian makan berupa air gula dan untuk sementara waktu semut diisolasi dari teman-temannya. Hal ini dilakukan agar semut lebih cepat berbagi ludah dengan temannya saat bertemu.

Namun metode ini masih menghasilkan kadar ludah yang rendah dan rentan terhadap variabel pengganggu. Para ilmuwan menulis cairan mulut semut mungkin berganti dengan cairan gula yang dimakan atau oleh efek isolasi.

Oleh karena itulah para ilmuwan mencari cara lain. Mereka membius semut secara sementara dengan karbon dioksida dan kemudian ” memeras” mulut semut dengan lembut sampai mereka menyemprotkan ludah.

 

Para ilmuwan kemudian membandingkan cairan itu dengan sedikit air liur yang telah dikumpulkan dengan metode pemberian gula dan kandungan usus semut serta peredaran darah untuk memastikan bahwa apa yang mereka kumpulkan adalah cairan mulut yang sama, yang ditukarkan selama proses trophallaxis.

BACA JUGA:  Beberapa Penemuan Muslim yang Telah Mengubah Dunia, Apa Saja?

Setelah mendapatkan bahan yang benar, para peneliti menggunakan spektrometri massa, metode untuk mengukur massa molekul dalam sampel, untuk mengidentifikasi komponen-komponen dari cairan.

Ternyata, para ilmuwan menemukan kandungan yang jauh lebih banyak daripada makanan. Dalam ludah semut terdapat puluhan protein, 64 microRNAs (segmen kecil dari molekul yang membantu menerjemahkan instruksi genetik menjadi protein dan blok bangunan lain dari tubuh semut).

Selain itu, ada pula rantai panjang hidrokarbon yang dapat membantu memasang aroma khusus dari koloni pada individu semut, sinyal penting untuk identifikasi dan interaksi sosial. Namun penelitian ini belum bisa membuktikan bahwa trophallaxis langsung memengaruhi aroma atau imunologi semut.

“Temuan kami menunjukkan bahwa trophallaxis mendasari saluran komunikasi pribadi yang digunakan semut untuk mengarahkan perkembangan anak mereka, mirip dengan susu pada mamalia,” kata LeBoeuf slah satu peneliti yang meneliti tentang air liur semut.

Itulah penjelasan kenap semut selalu cipika-cipiki saat bertemu temannya, bukan karena semut itu ganjen ya, tapi itu adalah bentuk komunikasi dari semut dengan sesama temannya. []

Sumber: Dream.co.id

Print Friendly, PDF & Email
(Visited 745 times, 1 visits today)

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

You cannot copy content of this page